Megadewa88 portal,NEW YORK – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menunjukkan peran aktif Indonesia dalam diplomasi global dengan mengangkat isu krusial Global South di hadapan forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam Sidang Khusus mengenai Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Global di Markas Besar PBB, New York, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi dan solidaritas di antara negara-negara berkembang. Pidatonya menyoroti tantangan multidimensi yang dihadapi oleh negara-negara di belahan bumi selatan, mulai dari krisis iklim hingga ketidaksetaraan ekonomi, sekaligus menawarkan pendekatan strategis yang berpusat pada perdamaian, keadilan, dan kemandirian.
Prabowo menggarisbawahi bahwa suara Global South sering kali terpinggirkan dalam perdebatan global yang didominasi oleh negara-negara adidaya. Ia berpendapat bahwa solusi atas berbagai permasalahan global tidak akan komprehensif tanpa partisipasi aktif dan pengakuan terhadap pengalaman serta perspektif negara-negara berkembang. Dalam pidatonya, ia tidak hanya mengkritik sistem yang ada, tetapi juga menawarkan jalan ke depan dengan menyerukan pembentukan aliansi yang lebih kuat di antara negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Ia meyakini bahwa dengan bersatu, Global South dapat menjadi kekuatan penyeimbang yang signifikan, mampu mendorong tatanan dunia yang lebih adil dan setara.
Baca Juga:Prolegnas 2025 bahas 52 RUU, ada revisi UU Polri dan BUMN
Isu yang diangkat Prabowo ini memiliki resonansi yang kuat, mengingat dinamika geopolitik saat ini yang semakin kompleks. Pidato ini disambut dengan baik oleh delegasi dari berbagai negara berkembang, yang melihatnya sebagai sebuah seruan untuk aksi nyata. Analis politik internasional mencatat bahwa langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin di kawasan, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk membela kepentingan negara-negara yang kurang memiliki privilese. Dengan mengangkat isu ini di forum sekelas PBB, Prabowo tidak hanya berbicara atas nama Indonesia, tetapi juga sebagai representasi dari aspirasi kolektif Global South.
Tinggalkan Balasan